Sabtu, 07 Mei 2011

HIDUP ADALAH PERJUANGAN


                                                 Oleh : Septinus Tipagau
                                   
Sampai saat ini para ilmuwan tidak dapat mendefinisikan apa itu arti hidup. Mereka hanya dapat memberikan ciri-ciri dari hidup seperti bergerak, bernapas, berproduksi dan lainnya. Namun makna kehidupan masih menjadi sebuah misteri yang sulit terpecahkan. Sebenarnya isi dunia ini dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu antara benda yang hidup dan yang mati. Sebagian orang menganggap makna hidup adalah untuk mencari dan mengumpulkan harta sebanyak-banyak mungkin. Sebagian orang juga menganggap makna hidup adalah untuk bekerja, makan dan tidur. Ada lagi yang menganggap bahwa hidup adalah petualangan sehingga mereka melakukan perjalanan/travel keliling dunia. Bahkan ada lain lagi yang menganggap hidup adalah panggung sandiwara, seperti judul salah satu lagu yang dulu cukup populer. Bagaimana dengan anda, apa makna hidup bagi anda?

Penderitaan Adalah Bagian Dari kehidupan
Setiap orang memberjuangkan sesuatu keinginan dengan keras untuk kehidupan, tetapi  dalam perjuangannya pasti menghadapi dengan berbagai penderitaan. Penderitaan itu bukan hanya karena sakit tetapi menderita tidak ada dukungan, motivasi, dan kebutuhan hidup yang lain.  
Dalam hal ini saya mengambil  sebuah contoh bahwa ; suatu daerah mau memisahkan diri dari Distrik atau Kabupaten induk, maka memberjuangkan dengan berbagai usaha yang dilakukan sampai makan belasan sampai puluhan tahun. Apa lagi kalau suatu daerah mau memisahkan diri dari negara pasti berbagai penderitaan yang selalu dihadapi. Tetapi itu semuanya bertahap dan berjuang pasti sampai kapanpun itu sebagai luka besar yang walaupun di obati dengan berbagai obatanpun tidak pernah dapat sembuh kecuali hanya memisahkan diri. 

Contoh yang lain lagi ; Setiap liburan pelajar dan Mahasiswa Papua selalu pulang dari berbagai kota di seluruh Indonesia, seperti; se-Jawa dan Bali, Sulawesi, sampai Papua tujuan berlibur dan mencari kebutuhan kampus (Biayah kulia), pada hal mereka tahu bahwa pengasilan orangtua itu ekonominya sangat minim dan lemah sekali. Sehingga  mereka melengkapi dengan berbagai syarat dan proposal lalu mengajukan di kantor  pemerintah daerah. Bagi mereka adalah itu salah satu tempat yang bisa mendapat dukungan,  tetapi apa yang terjadi, pulang ke kota study masing-masing dengan kosong walaupun tidak menangis tetapi pulang  dengan kekecewaan.
Hal ini luar biasa suatu perjuangan selalu di awali dengan penderitaan, maka saya pikir penderitaan adalah bagian dari pada kehidupan sehingga harus di terima dengan semangat. Atas hal tersebut di atas, maka sebagai pertanyaan saya kepada TUHAN bahwa, “Tuhan kapankah penderitaan ini akan berarkhir? Tuhan kapankah penderitaan orang Papua ini akan terjawab? Tetapi kami harus sadar bahwa di dalam suatu perjuangan pasti saja ada penderitaan, dan itu sebagai jatah bagian dari pada kehidupan yang harus di terima.
 Bagi saya hidup merupakan sebuah perjuangan, untuk menuju kesuksesan. maka hidup bukan hanya sekedar lahir, makan, tidur, bersekolah,  kawin, beranak lalu mati. Tetapi Saya percaya bahwa, kita semua diciptakan bukan karena kebetulan tetapi Tuhan mempunyai rencana khusus bagi setiap diri kita. Untuk menggenapi rencana itu maka kita harus berjuang keras, karena hidup tanpa perjuangan juga percuma! Terus berjuang dengan keras tetapi tanpa tujuan/hidup juga percuma jadi, setiap orang dalam kehidupannya pasti berjuang dengan semangat untuk memenuhi kehidupan.

Pekerjaan Bagaikan Roda Kendaraan Yang Sedang Berputar
Sebagian orang menganggap bahwa makna hidup adalah untuk mencari dan mengumpulkan harta dan benda sebanyak-banyak mungkin. Sebagian orang juga menganggap bahwa makna hidup adalah untuk bekerja, jadi pejabat bupati atau memiliki suatu jabatan politik atau birokrasi yang besar, pada hal hidup ini mungki sebentar saja. Hal ini sangat ane karena banyak pejabat-pejabat yang tidak pernah berpikir saudara yang  menderita dalam suatu perjuangan, dia hanya berpikir ingin jadi kaya sehingga mengumpulkan harta benda begitu banyak-banyak.
Dalam hal ini saya mengambil contoh sedikit tentang saya sendiri bahwa ; satu kali saya pernah lapor diri dan masukan sebuah proposal kepada pemda asal daerah saya, maka pejabat bupati menanggapi dengan serius dan kordinasi kepada bawahan, “pentingnya SDM maka, mohon tanggapi dengan serius proposal tersebut” namun Dinas yang terkait tidak menanggapi dengan serius, pada hal mereka tahu bahwa saya Kuliah(S2) Master Publik of Administration Gadjah Mada University Yogyakarta. Sehinnga dengan keadaan itu saya pernah menangis dari hati dan pulang dengan kekecewaan. Akhirnya saat itu banyak pertanyaan yang muncul pada saya bahwa, saya yang orang aslih di daerah itu ka? Atau mereka yang orang aslih di daerah itu? Ka saya yang bukan orang disana? Atau mereka yang bukan orang disana? Ka kami sama-sama yang bukan orang disana? Atau mungkin kami sama-sama yang orang disana? Karena pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas saya garis dibawahi bahwa suatu daerah pemekaran baru pasti akan membutuhkan Sumber Daya Manusia, untuk mengelola Sumber Daya Alam yang begitu kaya raya itu. Apa lagi anak putra daerah di dukung oleh UU OTUS No. 21/2001, namun UU tersebut tidak pernah memberdayakan anak putra/putri Papua. namum sampai saat ini,  saya sadar bahwa ini adalah suatu bagian dari kehidupan maka, hidup dan pekerjaan atau jabatan itu sebagai roda kendaraan dia tetap akan berputar. Maka walaupun saya kecewa atas hal itu, namun tetap berjuang dengan semangat.  Setiap orang di dalam perjuangannya pasti ada kekecewaan, penderitaan, maka bagi saya itu menjadi hal biasa. Jadi hidup ini adalah suatu perjuangan yang pasti di awali dengan segala penderitaan, maka di dalam perjuangan tanpa penderitaan tidak mungkin dapat kesuksesan.